Fungsi Dan Cara Kerja IATS ( Intake Air Temperature Sensor ) Serta Mengetahui Kerusakannya

Intake Air Temperatur Sensor ( IATS ) adalah salah satu dari sekian banyak sensor yang terdapat pada mesin Electronic Fuel Injection (EFI).  Sensor ini mempunyai peranan penting akan kinerja mesin setiap waktu.

A. Fungsi  IATS ( Intake Air Temperature Sensor )

Fungsi  Intake Air Temperatur Sensor  adalah untuk mendeteksi dan mengukur suhu udara yang akan masuk ke dalam intake chamber.  Karena fungsinya  mengukur suhu udara yang akan masuk ke intake chamber, maka sensor IATS diletakkan tepat berada pada jalur aliran udara yang masuk dari saringan udara. Lebih detailnya, IATS terletak diantara  saringan udara dengan throtle body.



Untuk mesin EFI Type L , pabrikan mendesain sensor IATS menyatu dengan sensor MAF ( Mass Air Flow ). Namun demikian, fungsi sensor IATS tetap sama yaitu mengukur dan mendeteksi suhu udara yang masuk. Oh ya, sensor MAF itu berbeda dengan sensor MAP ya. Kami pernah membahas mengenai perbedaan antara sensor MAF dengan Sensor MAP.



B. Cara Kerja IATS ( Intake Air Temperature Sensor )

Komponen utama yang digunakan pada sensor intake air temperatur sensor adalah thermistor. Thermistor adalah komponen elektronik yang mempunyai sifat tahanan. Tahanan pada thermistor dapat berubah - ubah ( bervariasi ) yang dipengaruhi oleh suhu sekitar. Jadi, suhu sekitarlah yang akan menentukan tingkat tahanan pada thermistor itu sendiri.

Thermistor terbagi menjadi dua jenis yaitu : 
  1. Thermistor PTC ( Positif Themperature Coefisien ), yaitu thermistor yang nilai tahannya akan tinggi ketika suhu disekitar panas, dan tahanan akan rendah ketika suhu disekitar dingin.
  2. Thermistor NTC ( Negative Themperature Coefisien ), yaitu thermistor yang mempunyai nilai keterbalikan dengan suhu. Ketika suhu disekitar panas, maka tahanan pada thermistor akan rendah. Sebaliknya, ketika suhu disekitar dingin maka tahanan pada thermistor akan tinggi. 
Nah, thermistor yang digunakan pada  Intak Air Temperatur Sensor adalah jenis NTC ( negative temperatur Coefisien ). Jika suhu udara yang masuk panas, maka tahanan pada thermistor pada IATS rendah. Sedangkan jika udara yang masuk dingin, maka tahanan thermistor menjadi tinggi. 



Adapun rangkaian cara kerjanya yaitu ECU ( Electronic Control Unit )  memberikan tegangan VC ( Volt Constant ) ke terminal THA ( Temperatur Hot Air ) sensor IATS. Tegangan tersebut akan masuk ke thermistor dan akan keluar ke terminal E2 ( tegangan output ) yang selanjutnya akan dikirim kembali ke ECU. 


Tengangan yang masuk sebesar 5 Volt melalui terminal THA akan masuk ke thermistor dan keluar ke  terminal E2 dengan  nilai tegangan yang sudah berubah. Perubahan ini ditentukan oleh nilai tahanan pada thermistor yang terpengaruh oleh suhu udara yang masuk.




Nah, nilai tegangan E2 inilah yang menjadi acuan bagi ECU untuk menentukan debit semprotan bahan bakar yang akan diinjeksikan oleh Injektor. Banyaknya debit yang dikeluarkan oleh injektor berdasarkan lamanya waktu membuka, bukan lubang injektor yang membesar ataupun mengecil. Inilah prinsip kerja injektor yang harus Anda pahami. 

 Temperatur                Resistance               
 100 C ( 212 F) 2.07 K-Ohm 
 90 C ( 194 F ) 2.8 K-Ohm 
 80 C ( 176 F ) 3.8 K-Ohm 
 70 C ( 158 F ) 5.4 K-Ohm 
 60 C  ( 140 F ) 7.7 K-Ohm 
 50 C  ( 122 F ) 11 K-Ohm 
 40 C  ( 104 F ) 16 K-Ohm 
 30 C ( 86 F ) 24 K-Ohm 
 20 C ( 68 F ) 37 K-Ohm 

Tabel diatas adalah nilai tahanan thermistor berdasarkan temperatur. Namun demikian untuk melihat lebih detail nilai tahanan pada thermistor setiap mobil harus maka Anda harus melihat buku pedoman perbaikan buku tersebut. 

C. Ciri - Ciri IATS ( Intake Air Temperature Sensor ) Bermasalah


Ketika  IATS mengalami masalah atau kerusakan, ini mungkin akan  menunjukkan beberapa gejala yang mana pengemudi akan merasakan keanehan pada kinerja mesin. 

Adapun beberapa gejala yang dirasakan yaitu : 


1. Akselerasi Kurang Maksimal 

Karena IATS  rusak, maka ECU akan salah memprediksi suhu udara yang masuk apakah lebih dingin atau lebih panas dari yang sebenarnya. Sinyal palsu ini dapat menyebabkan ECu salah mengkalkulasi campuran udara dan bahan bakar dan mengakibatkan penurunan akselerasi. 

2. Susah Stater Saat Mesin Dingin

Beberapa mesin mengandalkan sinyal dari IATS  untuk memulai sinyal  injektor saat  start pada kondisi mesin dingin. Jika sensor mengirim informasi yang salah, sinyal  injektor saat start mesin  dingin mungkin tidak berfungsi, yang mengakibatkan mesin sulit hidup

3. Kerja Valve  EGR ( Exhaust Gear Recirculaton )  Terganggu

Di beberapa mobil, ECU menggunakan suhu udara untuk mengontrol pengoperasian EGR Valve. Karena  IATS  rusak, fungsi katup EGR juga dapat terpengaruh.

4. Efisiensi Bahan Bakar Yang Buruk

Dalam kondisi normal, ECU  membuat penyesuaian konstan pada campuran bahan bakar dan level udara untuk memastikan efisiensi bahan bakar maksimum. Ini semua  bergantung pada informasi dari  IATS  dan jika sinyal yang dikirim  palsu,  maka tidak terjadi campuran udara dan bahan bakar ideal pada setiap kondisi kerja mesin. 


D. Kode Masalah Diagnostik Terkait dengan IATS

Intake air temperature sensor  yang rusak biasanya akan memicu dua kode masalah / DTC ( diagnostic trouble Code ) yaitu  P0112 atau P0113.
  • Kode P0112 menunjukkan bahwa IATS  beroperasi pada tegangan rendah dan melaporkan suhu sekitar 300 ° F (149 ° C).
  • Kode P0113 disebabkan oleh tegangan rangkaian tinggi dan berarti bahwa sensor IAT melaporkan suhu sekitar -38 ° F (-39 ° C).

Untuk meyakinkan kerusakan yang terjadi pada IATS maka kami sarankan untuk membawa mobil Anda ke bengkel terdekat. Pihak bengkel akan mendeteksi kerusakan ini dengan mengukur nilai tahanan pada thermistor dan melihat data akurat dengan bantuan scan tool. 

0 Response to "Fungsi Dan Cara Kerja IATS ( Intake Air Temperature Sensor ) Serta Mengetahui Kerusakannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel