7 Penyebab Masalah RPM Mesin Terlalu Tinggi Saat Akselerasi Dan Cara Mengatasinya

penyebab RPM tinggi saat akselerasi

lksotomotif.com - RPM ( round per minutes )  merupakan parameter penting yang bisa kita gunakan untuk  menentukan waktu ideal pergantian gigi pada mobil bertransmisi manual. Memindahkan gigi pada RPM paling ideal membantu mengoptimalkan pembakaran bahan bakar dan memperpanjang usia mesin. 

RPM yang tinggi saat berakselerasi atau mengemudi adalah salah satu tanda terjadinya abnormal yang muncul di mobil. Dalam hal ini  pengemudi perlu mengambil tindakan perbaikan pada saat itu untuk membatasi risiko bahaya yang tidak perlu.

Apa itu Rpm Pada  Mobil?

Sebelum kita membahas lebih mendetail mengenai mengapa RPM tinggi saat akselesai, kita harus memiliki pengetahuan dasar tentang RPM pada mobil dan apa fungsinya. RPM adalah putaran mesin per menit ( dalam hal ini adalah putaran poros engkol ). Ini digunakan sebagai parameter yang mempengaruhi performa mesin anda, yang mana ini erat kaitannya dengan kapasitas power dan torsi. Putaran RPM ditampilkan pada cluster instrumen pada dasbord.

Putaran RPM berbanding terbalik dengan tingkat gigi pada mobil dan berbanding lurusdengan kapasitas kendaraan, mencapai kecepatan maksimum 5.000 - 10.000 RPM untuk mobil balap. Untuk setiap level gigi percepatan, peringkat putaran RPM ideal tidak sama. Semakin tinggi RPM maka semakin cepat kendaraan bergerak dan semakin boros konsumsi bahan bakar serta kebisingan mesin juga akan naik.

Waktu Yang Tepat Saat Memindahkan Gigi Berdasarkan RPM

Untuk memutuskan waktu yang tepat memindahkan perneling pada mobil transmisi manual adalah dengan melihat kondisi putaran mesin pada RPM. Pemindahakan gigi yang tepat juga akan memaksimalkan pemakaian bahan bakar. 

Untuk menghemat bahan bakar, mengoptimalkan tenaga mesin, dan bergerak mulus di jalan, pengemudi harus fleksibel dalam memindahkan gigi dan menyetel RPM  mesin dalam kondisi ideal.

Lantas pertanyaannya,  berapa RPM yang ideal saat pemidanahan gigi ? Untuk mesin bensin, dalam mode idle, RPM stabil pada 700 – 800 rpm. Ketika mobil mulai atau hidup setelah lama tidak aktif, RPM berfluktuasi sekitar 1000 rpm untuk memanaskan mesin dan menciptakan suhu yang sesuai.

Selain itu, beberapa pengemudi bertanya-tanya berapa RPM normal saat berakselerasi? Saat berakselerasi ringan, pindahkan ke gigi tertinggi berikutnya saat RPM sekitar 3.000 RPM. Namun saat akselerasi keras, pindahkan gigi saat jarum RPM menunjukkan sekitar 4.000-5.000 RPM.

Saat mobil melaju normal di jalan raya, RPM bervariasi dengan setiap tingkat gigi di mobil Anda:

Giri No. 1, ke No 2: 1.400 – 1.800 rpm

Giri No. 3, ke No  4: 1.300 – 1.700 rpm

Gigi No. 3, ke No  4, Ke No  5: 1.200 – 1.600 rpm

Angka-angka ini menjadi standar bagi pengemudi untuk mengoperasikan mobil dengan lancar di jalan, mengganti gigi secara fleksibel di setiap medan, memastikan keselamatan saat berpartisipasi dalam lalu lintas. 

Pada  kasus melakukan pengereman darurat, saat berjalan  dengan kecepatan tinggi, pengemudi harus mengurangi rpm mesin menjadi kurang dari 1.000 rpm sesuai dengan aturan "titik halus  perpindahan gigi" untuk mengetahui jumlah rpm yang ideal sebelum melakukan operasi perpindahan gigi. Jika berkendara di jalan terbuka, dengan sedikit rintangan, rpm ideal hanya 1.200 rpm.

7 Penyebab Rpm Tinggi Saat Berakselerasi

Jika Anda pernah mengalami mengemudi di jalan dan melihat RPM Anda naik jauh saat berakselerasi, itu membuat mesin Anda mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar( boros ). Bahkan dapat menyebabkan mesin menjadi terlalu panas. 

Baca juga : Apa itu Akselerasi dan Deselerasi

Ini hal yang sering terjadi,dan dari infrormasi  pengemudi  bahwa mereka telah mengalami masalah ini dan bertanya-tanya "Mengapa rpm saya terus melompat?". Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya dan mengatasinya sesegera mungkin. Pengemudi perlu mempelajari beberapa alasan di bawah ini dengan cermat untuk segera melakukan perbaikan. 

1. Kebocoran Vakum

Kebocoran vakum menyebabkan udara bebas masuk kedalam ruang bakar tanpa terkdeteksi oleh sensor. Akibatnya mesin tidak dapat menyesuaikan bahan bakar yang akan disemprotkan. Hal ini menyebabkan terjadinya campuran udara bahan bakar yang tidak ideal.

Pada saat ini, ECU menerima sinyal dan menyesuaikan jumlah bahan bakar yang sesuai, yang merupakan penyebab kesalahan yang menyebabkan RPM meningkat. Untuk mendeteksi kebocoran vakum, Anda dapat menggunakan botol semprot untuk menyemprotkan campuran sabun dan air di sekitar area yang dicurigai bocor. Kebocoran akan menyerap air, yang bisa Anda lihat dengan mata telanjang. Jika tidak, mesin akan mulus sementara karena air akan menutup kebocoran, meningkatkan rasio udara-bahan bakar.

2. Injektor Bahan Bakar Tersumbat

Injektor bahan bakar adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar. Injektor akan menginjeksikan bahan bakar langusng ke saluran intake manifold dalam bentuk gas. Ini secara tidak langung mempengaruhi akselerasi kendaraan. 

Ketika injektor terumbat yang diakibatkan kotoran, maka ini akan bedampak terhadap akselerasi. Karena injektor yang rusak, ini mengakibatkan injektor tidak dapat memberikan jumlah bahan bakar yang tepat ke mesin. Ini menyebabkan peningkatan dan stagnasi dan menyebabkan RPM melompat - lompat tertama saat akselerasi berlansung. 

3. Saringan Udara Kotor

Saringan udara ( air filter ) adalah paru - paru pada mobil. Filter udara adalah garis pertahanan pertama sebelum udara masuk ke ruangbakar. Saringan udara yang terlalu kotor karena debu dapat menyumbat aliran udara. Hal ini mengakibatkan udara yang masuk menjadi terbatas dan tidak stabil  ke ruang mesin sehingga RPM berfluktuasi ( naik dan turun ) dan membuat Anda kesulitan memulai atau akselerasi.

4. Masalah  Pada Timing 

Pengaturan timing ( kesesuaian buka tutup katup dan putaran poros engkol ) adalah sangat penting di mesin Anda karena ini berkaitan dengan waktu injeksi bahan bakar. Kesalahan buka tutup waktu yang tidak sesuai menentukan kinerja pembakaran pada ruang bakar.

Selain itu, jika klep sudah usang, maka akan mempengaruhi performa dan konsumsi bahan bakar mobil Anda. Ini dapat menyebabkan RPM melompat-lompat saat berakselerasi

5. Masalah Pada  Transmisi

Pada transmisi otomatis, ketika pelumas transmisi bermasalah, itu akan membuat RPM tinggi saat penindahan tuas gigi. Oli transmisi membantu melumasi roda gigi pada transmisi dan beberapa bagian mesin lainnya.

Oli membantu melumasi, mencegah terjadinya karat, mencegah korosi dan mendinginkan tranmisi. Mesin akan mengalami putaran tinggi ( RPM tinggi ) pada kecepatan yang lebih tinggi ketika cairan mulaibocor karena selang transmisi atau slip torsi. Beberapa tanda lain dari kebocoran cairan transmisi adalah pergantian gigi yang tidak menentu atau tertunda.

6. Kerusakan Katup Kontrol Idle ( Idle speed Control )

Memeriksa idle control valve  / idle speed control  merupakan salah satu langkah penting yang direkomendasikan oleh para mekanik saat rpm tinggi saat berkakselerasi. Idle valve merupakan komponen yang biasa dipasang pada kendaraan injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin. 

Katup ISC dipasang untuk mengatur dan mempertahankan kecepatan putaran mesin pada kecepatan konstan. Jika katup gagal atau terjadi malfungsi, kecepatan beban akan menjadi tidak stabil, tinggi atau rendah secara tidak normal, terus menurun atau meningkat. Inilah alasan mengapa RPM melonjak tak menentu.

7. Sensor Oksigen Kotor / Rusak

Ada banyak penyebab dari sensor oksigen kotor seperti sistem pendingin bocor dan aditif bensin.  Sensor oksigen memiliki fungsi untuk mengukur jumlah oksigen sisa dalam gas buang. Sensor oksigen yang rusak mempengaruhi kemampuannya untuk bereaksi terhadap kelebihan oksigen dalam gas buang, menyebabkan ECU tidak menyelaraskan rasio udara. Lebih banyak pasokan bahan bakar dan udara ke ruang bakar membutuhkan mesin untuk beroperasi lebih kuat. Ini mengarah pada peningkatan RPM.

Bagaimana Mencegah Rpm Tinggi Saat Akselerasi?

Setiap kendaraan memiliki perhitungan putaran RPM dan ditandai dengan garis merah. Jika putaran berada pada batas garis merah terus menerus dalam waktu yang lama, itu akan sangat mempengaruhi bagian - bagian mesin.

Pengemudi perlu membawa kendaraan ke bengkel terdekat untuk dilakukan pemeriksaan atau Anda bisa mencoba metode sederhana diatas untuk mengatasi dan mencegah lonjakan putaran RPM. 

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah mesin Anda. Mungkin ada beberapa masalah di mesin Anda yang dapat menyebabkan RPM melompat. Bagi Anda yang tidak berpengalaman, pad akondisi ini terkdang lampu check enggine pada dasbord akan menyala. 

Untuk mencegah masalah diatas terjadi, periksa dan bersihkan bagian-bagian di kompartemen mesin mobil secara teratur seperti injektor bahan bakar, filter udara, sensor, dan katup  untuk memastikan bagian-bagian ini selalu bekerja dengan lancar. 

Misalnya: Saat memeriksa katup, dan ternyata katup tertutup debu dan kotoran. Mungkin ini penyebab kondisi mobil. Bersihkan sensor secara menyeluruh, dan bersihkan saluran intake manifold ( hisap ). Pasang kembali sensor dan hidupkan mesin, lihat putaran mesin sekitar 1200 rpm. Untuk beberapa saat, rpm kembali stabil pada 1000 rpm.

Lakukan perawatan mobil secara rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mengambil tindakan pencegahan tepat waktu.

0 Response to "7 Penyebab Masalah RPM Mesin Terlalu Tinggi Saat Akselerasi Dan Cara Mengatasinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel