6 Ciri - Ciri Transmisi ( Gearbox ) Mobil Anda Mengalami Overheat

ciri - ciri gearbox ( transmisi ) overheat


lksotomotif.com - Sama seperti mesin, transmisi yang memiliki fungsi operasional yang tinggi kadang kala mengalami gejala panas berlebih ( overheat ). Ketika gearbox mengalami masalah overheat, ini akan berdampak negatif terhadap kinerja sehingga akan menimbulkan masalah yang lebih serius jika tidak langsung ditangani. Oleh karena itu, pada artikel ini, kita akan membahas secara detail penyebab dan gejala transmisi mengalami overheating.

Suhu Kerja Transmisi ( Gearbox )

Kebanyakan transmisi mobil dirancang untuk beroperasi dalam kisaran suhu ideal  79 hingga 93 derajat Celcius. Jika mengalami batas ini sebesar 20 derajat akan melipatgandakan risiko berkurangnya masa pakai transmisi secara dini. Ketika suhu mencapai 116 derajat Celsius, oli organik yang ada di dalam gearbox dapat berubah menjadi pernis, sehingga mengakibatkan pelumasan yang tidak memadai untuk komponen penggerak internal transmisi.

Perlu diketahui  bahwa suhu transmisi dapat berfluktuasi tergantung pada kondisi berkendara, seperti beban berat, lalu lintas macet, atau penarik. Beberapa kendaraan mungkin juga memiliki pengukur suhu transmisi atau lampu peringatan yang dapat memberikan informasi real-time tentang suhu transmisi, sehingga Anda dapat memantaunya agar dapat diambil tindakan tepat waktu.

Ketika transmisi mengalami overheat, berarti pada saat itu suhu cairan transmisi melebihi kisaran pengoperasian yang disarankan. Masalah ini dapat terjadi karena beberapa alasan: 

Apa Penyebab Transmisi Terlalu Panas?

Transmisi yang terlalu panas dapat disebabkan oleh level  oli yang sudah berkurang, pelumasan yang tidak mencukupi, kotoran, atau kualitas oli pelumas yang buruk. Selain itu, beberapa masalah mekanis seperti penyimpangan ukuran, gesekan antar bagian, dan bantalan keras juga akan menyebabkan gearbox menjadi terlalu panas. Mari kita bahas setiap penyebab untuk memahami lebih lanjut:

Oli Transmisi ( gearbox ) Sudah Berkurang

Cairan transmisi merupakan katalis penting yang membantu bagian-bagian mesin di dalam gearbox menjadi dingin dan beroperasi dengan lancar dan stabil. Kekurangan cairan transmisi akan menyebabkan transmisi menjadi terlalu panas bahkan menimbulkan kebakaran atau ledakan akibat gesekan berlebihan antar bagian logam tanpa pelumasan. Selain itu, level cairan yang rendah atau cairan yang terdegradasi dapat mengganggu kemampuan transmisi untuk menghilangkan panas secara efektif, sehingga menyebabkan panas berlebih. Oleh karena itu, Anda harus memeriksa level cairan secara rutin dan menggantinya sesuai anjuran pabrikan.

Cairan Transmisi Terlalu Banyak

Jumlah cairan transmisi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan cairan. Hal ini dapat menyebabkan cairan berbusa, sehingga mengurangi kemampuannya untuk melumasi dan mendinginkan komponen transmisi secara efektif. Pendinginan dan pelumasan yang tidak memadai dapat mengakibatkan peningkatan gesekan dan penumpukan panas, sehingga menyebabkan panas berlebih.

Selain itu, kelebihan cairan juga dapat membebani segel transmisi dan menyebabkan kebocoran. Kebocoran cairan selanjutnya berkontribusi terhadap penurunan level cairan dan dapat memperburuk masalah panas berlebih.

Sistem Pendingin Transmisi Rusak

Pendingin transmisi bertugas mendinginkan cairan transmisi. Jika pendingin rusak, tersumbat, atau tidak berfungsi dengan baik, maka akan menghambat proses pendinginan dan menyebabkan transmisi menjadi terlalu panas.

Transmisi Mengalami Beban Berlebih

Kondisi berkendara yang membebani transmisi secara berlebihan, seperti menarik beban berat atau berkendara di medan berbukit, dapat menyebabkan transmisi mengalami panas berlebih. Situasi ini mengharuskan transmisi bekerja lebih keras, menghasilkan panas lebih banyak dari biasanya.

Kopling Sudah Aus (Transmisi Manual)

Pada transmisi manual, kopling yang slip dapat menimbulkan panas berlebih akibat adanya gesekan antar komponen kopling. Hal ini dapat menyebabkan transmisi menjadi terlalu panas.

Gejala Transmisi Overheat yang Tidak Boleh Anda Abaikan

Transmisi yang terlalu panas dapat menyebabkan beberapa masalah dan potensi kerusakan. Berikut beberapa tanda umum yang harus diwaspadai:

1. Bau terbakar

Transmisi yang terlalu panas seringkali menimbulkan bau terbakar yang khas karena oli transmisi mulai terbakar, sehingga menyebabkan transmisi tidak berfungsi secara efisien. Kejadian ini umumnya terjadi pada kendaraan yang beroperasi terus-menerus, perjalanan jarak jauh, atau beban berat. Jika tidak diatasi, kinerja transmisi secara keseluruhan akan menurun secara signifikan.

Situasi ini mungkin timbul karena penggunaan kopling yang tidak tepat oleh pengemudi atau cairan transmisi rendah atau rusak sehingga menyebabkan panas berlebih dan selanjutnya terbakar. Akibatnya, hal ini berkontribusi terhadap keausan dan kontaminasi pada bantalan kopling.

2. Kebocoran Cairan

Panas berlebih dapat menyebabkan seal dan gasket pada transmisi rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran cairan. Berbeda dengan oli mesin, transmisi tidak mengonsumsi oli selama pengoperasian. Jika cairan transmisi bocor, transmisi akan beroperasi dengan level cairan yang rendah sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya panas berlebih. Ini adalah cara tercepat agar transmisi gagal.

Jika Anda melihat genangan cairan berwarna merah di bawah kendaraan, segera bawa kendaraan ke bengkel.

3. Gigi Berpindah Sendiri

Ketika transmisi mengalami overheat, maka dapat menyebabkan penurunan kekentalan dan efektifitas cairan transmisi. Penurunan viskositas fluida ini dapat mengakibatkan tekanan hidraulik tidak mencukupi, sehingga menyebabkan transmisi kesulitan untuk mengaktifkan dan mempertahankan gigi yang sesuai.

Akibatnya, Anda mungkin mengalami selip gigi, yang bermanifestasi sebagai keterlambatan dalam perpindahan gigi, kurangnya tenaga, atau sensasi mesin berputar tanpa peningkatan kecepatan kendaraan. Transmisi juga mungkin menunjukkan perilaku perpindahan gigi yang tidak menentu, seperti perpindahan gigi yang tiba-tiba atau tertunda atau terjebak pada gigi tertentu.

4. Lampu Peringatan

Saat ini, sebagian besar kendaraan dilengkapi dengan sensor dan sistem peringatan yang memantau berbagai aspek pengoperasian kendaraan, termasuk suhu transmisi.

Ketika suhu transmisi melebihi ambang batas tertentu, lampu peringatan khusus atau indikator di dasbor mungkin menyala untuk memperingatkan pengemudi tentang masalah panas berlebih. Simbol atau kata-kata spesifik pada lampu peringatan dapat bervariasi tergantung pada merek dan model kendaraan.

5. Hilangnya Tenaga

Panas berlebih juga dapat merusak konverter torsi, komponen yang bertugas mentransfer tenaga dari mesin ke transmisi. Konverter torsi yang rusak atau tidak berfungsi dapat menyebabkan hilangnya penyaluran daya.

6. Suara Aneh

Meskipun suara-suara aneh dapat mengindikasikan masalah transmisi, namun biasanya tidak berhubungan langsung dengan transmisi yang terlalu panas. Namun, panas berlebih dapat menyebabkan masalah lain pada transmisi yang mungkin menghasilkan suara yang tidak biasa. Misalnya saja panas berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai komponen transmisi, seperti kopling, roda gigi, atau bantalan. Jika komponen-komponen ini aus atau tidak sejajar karena panas berlebih, komponen-komponen tersebut dapat menghasilkan suara-suara yang tidak normal seperti bunyi gerinda, bunyi merengek, atau bunyi berdenting.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Transmisi Terlalu Panas?

Jika Anda melihat tanda-tanda transmisi terlalu panas, seperti bau terbakar, kebocoran cairan, atau lampu peringatan di dasbor, penting untuk segera mengatasi masalah tersebut. Menepilah dengan aman, biarkan transmisi menjadi dingin, dan periksa level dan kondisi cairan transmisi. Jika masalah terus berlanjut, sebaiknya kendaraan Anda diperiksa oleh mekanik berkualifikasi untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah mendasar yang menyebabkan panas berlebih:

Menepi Dengan Aman

Segera setelah Anda melihat tanda-tanda transmisi terlalu panas, carilah tempat yang aman untuk menepi. Hindari pengereman mendadak atau manuver mendadak untuk meminimalkan tekanan pada transmisi.

Matikan Mesin

Setelah Anda memarkir kendaraan, matikan mesin. Ini akan membantu mencegah penumpukan panas lebih lanjut dan potensi kerusakan pada transmisi.

Biarkan Transmisi Hingga Dingin

Berikan waktu yang cukup pada transmisi untuk menjadi dingin sebelum mencoba tindakan lebih lanjut. Proses ini bisa memakan waktu mulai dari 30 menit hingga beberapa jam, tergantung pada tingkat keparahan panas berlebih.

Periksa Level dan Kondisi Oli  Transmisi

Sembari menunggu transmisi dingin, Anda bisa mengecek ketinggian dan kondisi cairan transmisi. Pastikan kendaraan berada pada permukaan yang rata dan ikuti instruksi pabrik untuk memeriksa cairan. Jika level cairan rendah atau tampak terbakar atau terkontaminasi, hal ini mungkin mengindikasikan adanya masalah mendasar yang berkontribusi terhadap panas berlebih.

Atasi Penyebabnya

Setelah transmisi menjadi dingin dan Anda telah memeriksa cairannya, penting untuk mengatasi penyebab panas berlebih. Penyebab umum dapat mencakup tingkat cairan yang rendah, kebocoran cairan, sistem pendingin yang rusak, atau mengemudi di bawah beban berat atau dalam kondisi ekstrem. Jika Anda tidak dapat menentukan penyebabnya atau masalah terus berlanjut, disarankan untuk mencari bantuan dari mekanik yang berkualifikasi.

Jangan Memaksa Mobil Untuk Terus Berjalan 

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, sebaiknya hindari mengemudikan kendaraan sampai penyebab transmisi terlalu panas teridentifikasi dan teratasi. Melanjutkan mengemudi dengan transmisi yang terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan parah dan kegagalan transmisi total.

Ingat, transmisi yang terlalu panas merupakan masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Mengambil tindakan segera dan mengatasi penyebab utamanya dapat membantu mencegah perbaikan yang mahal dan memastikan transmisi Anda awet


0 Response to "6 Ciri - Ciri Transmisi ( Gearbox ) Mobil Anda Mengalami Overheat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel