Mengenal Kabel Otomotif ( Wiring Harness )

lksotomotif.com - Wiring harness adalah kumpulan dari satu atau lebih wire (kabel ) dengan beberapa part untuk mengalirkan arus listrik agar sistem sistem pada kendaraan mobil dan sepeda motor bisa bekerja. Wiring harness pada kendaraan kecil sebagai contoh sepeda motor, mobil dan kendaraan berat tentu akan berbeda tergantung dari jenis mesin yang digunakan. 

Misalkan kabel untuk  mesin bensin yang berfungsi  agar  sistem kelistrikan pengapian dapat bekerja, sebaliknya pada mesin diesel konvensional tidak membutuhkan sistem pengapian untuk menghidupkan kendaraan.

Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel – kabel dan kawat yang masing – masing terisolasi, menghubungkan ke komponen – komponen , dan melindungi komponen – komponen sirkuit. Kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen – komponen kelistrikan dari suatu kendaraan. Untuk itu sistem wiring sangat penting untuk menjalankan kendaraan. 

Kabel adalah media penghantar untuk menyalurkan arus listrik, data, maupun informasi melalui media konduktor terbaik berupa bahan logam atau bahan lainya, tergantung dari jenis kabel tersebut. Pembungkus kabel yang merupakan isolator terbuat dari bahan plastik lentur atau karet dengan fungsi sebagai pelindung fisik dari kerusakan berupa bunga api, benturan, air dan lain-lain. 

Pada jenis kabel tertentu, bagian pembungkus ini dilengkapi juga dengan pembungkus yang melindungi dari interferensi elektromagnetik. Masing – masing jaringan kabel (wiring harness) yang ada pada kendaraan baik kendaraan kecil (sepeda motor), kendaraan ringan (mobil) dan kendaraan pada alat berat (excavator, doser dll), terbagi menjadi 3 (tiga ) bagian penting terdiri dari item berikut ini : 

jenis kabel otomotif

A. Mengenal Kabel Otomotif

Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel – kabel yang masing– masing terisolasi, menghubungkan ke komponen – komponen , dan melindungi komponen – komponen sirkuit pada masing-masing sistem. 

Kabel yang digunakan pada kendaraan (sepeda motor, mobil, truk, excavator, doser dsb) dikategorikan sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12 dan 24 volt DC. Tidak seperti kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel. 

B. Fungsi Kabel Otomotif

Kabel yang digunakan pada kendaran berfungsi untuk :

1. Penghantar arus listrik bertenaga besar (Power Cable)

Kabel ini digunakan untuk menyalurkan arus yang besar yang berasal dari tegangan baterai, ukuran diameter kabel yang digunakan harus besar.
Contoh umum penggunaan :
  •  Kabel baterai ke motor stater(kode warna merah)
  •  Kabel massa kendaraan(kode warna hitam) 

2. Penghantar arus listrik dan data informasi

Kabel ini digunakan untuk menyalurkan arus yang kecil yang berasal dari tegangan baterai, ukuran diameter kabel yang digunakan harus kecil yang sesuaikan dengan kebutuhan pada sistem kelistrikan pada kendaraan. 

Kabel Penghantar Arus Listrik

Sebagai contoh antara kabel yang digunakan untuk menggerakan motor stater dan sistem pengapian. Diameter kabel yang digunakan untuk menggerakkan motor stater harus besar karena motor stater bekerja membutuhkan arus yang besar. Motor stater membutuhkan sumber arus 60 -70 % dari kapasitas baterai.

Misalkan  kita menggunakan baterai dengan kapasitas baterai 40 AH, saat bekerja motor stater membutuhkan sumber arus sebesar 70% X 40 AH. Sehingga arus untuk motor stater 24 A. Bila kita menggunakan kabel kecil berakibat isolator kabel meleleh terbakar.

Contoh penggunaan :
  •  Kabel sistem pengapian (kode warna lihat handbook masing kendaraan)
  •  Kabel sistem penerangan (kode warna lihat handbook masing kendaraan)
  •  Kabel sistem power window (kode warna lihat handbook masing kendaraan)
  •  Kabel sistem AC dll (kode warna lihat handbook masing kendaraan)
Kabel Penghantar Informasi

Kabel penghantar data informasi digunakan untuk menyalurkan arus yang kecil yang berasal dari sistem kontrol elektronik. Kabel jenis ini harus khusus dan terlindungi dari listrik yang mengandung elektromagnetik. 

Kabel penghantar data informasi digunakan pada kendaraan yang memiliki sistem yang sudah modern sebagai contoh kendaraan yang menggunakan sistem elektronik. Kendaraan yang menggunakan sistem EFI (Electronic Fuel Injektion) dan CR (Common Rail) agar mesin bisa bekerja maka sinyal-sinyal elektronik (sensor engine) mengirim data-data ke kontrol unit. 

Kontrol unit akan mengola data dan memberi sumber tegangan balik ke injektor. Bila kabel tidak terlindungi dari medan magnit akibat sistem lain bekerja  maka berakibat data informasi akan kacau yang akan diberikan ke injektor dan sistem tidak bekerja normal.

Contoh Penggunaan kabel data dan informasi pada komponen otomotif
  •  Kabel Pengirim sinyal (sensor) ABS (antilck Brake System)
  •  Kabel pengirim sinyal putaran mesin (crank sensor)
  •  Kabel pengirim Detonasi mesin, dsb. 

C. Komponen Kabel Otomotif

komponen kabel otomotif


Komponen-komponen penting yang ada pada kabel otomotif diantaranya :
  1. Penghantar (konduktor) adalah media untuk menghantarkan arus listrik
  2. Isolator adalah bahan dielektrik untuk mengisolasi dari penghantar yang satu terhadap yang lain dan juga terhadap lingkungan disekelilingnya yang mengandung elektromagnetis.
  3. Pelindung luar adalah bahan yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia elektrolysis, api atau pengaruh pengaruh luar lainnya yang merugikan. 
Macam-macam kabel yang digunakan pada kendaraan dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian :
  1. Kawat tegangan rendah
  2. Kawat tegangan tinggi (pada sistem kelistrikan mesin)
  3. Kabel-kabel yang diisolasi
Beberapa tipe kawat dan kabel dibuat dengan tujuan untuk digunakan dalam beberapa kondisi yang berbeda (besarnya arus yang mengalir, temperatur,  penggunaan dan lain-lain).

Kabel Bertegangan Rendah

Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapatdalam kendaraanadalah kabel yang bertegangan rendah (low-voltage wire). Masing-masing kabel bertegangan rendah terdiri dari elemen kabel dan isolasinya. 
Elemen kabel ini berfungsi sebagai konduktor untuk mengalirkan sumber tegangan listrik yang akan digunakan ke sistem-sistem pada kendaraan. 

Isolasi berfungsi sebagai pelindung luar dan hubungan singkat antar kabel saat disatukan dengan sistem kelistrikan lain.
kabel mobil otomotif tegangan rendah


Contoh penggunaan kabel bertegangan rendah :
  • Kabel positip dan negatip koil
  • Kabel penggerak motor wiper
  • kabel penggerak klakson dll

Kawat Betegangan Tinggi (Pada Sistem Pengapian)

Untuk mengalirkan arus listrik yang bertegangan tinggi dihasilkan oleh ignition coil ke busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran, dipakai kabel tegangan tinggi. Kabel yang disebut high tension cord ini memiliki konstruksi yang andal untuk tetap bekerja prima pada tegangan tinggi.Kabel dibangun dari berbagai lapisan bahan. 

Kabel inti penghantar atau coredibungkus dengan insulator karet yang tebal. Selanjutnya, insulator karet (rubber insulator) dilapisi oleh pembungkus (sheath).Bagian kabel resistive dibuat dari bahan fiberglass yang dicampur dengan karbon dan karet sintetis. Ini dilakukan agar memberikan peregangan yang cukup kuat untuk meredam gangguan bunyi pengapian (interfensi) pada radio/tape. 

kabel otomotif mobil tegangan tinggi

Pada setiap permukaan pembungkus, dicetak tanda tahanan sebagai ciri bahwa inti dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistive wire). Yang penting diperhatikan, saat melepas kabel tegangan tinggi, pegang dan tariklah selalu pada bagian tutupnya. 

Jangan sekali-kali memegang dan menarik pembungkusnya. Alasannya, itu dapat mengakibatkan kabel terlepas dari tutupnya dan bisa merusak kabel. Misalnya putus pada inti yang mengakibatkan arus listrik
tidak dapat mengalir sempurna ke busi. Imbasnya kinerja sistem pengapian mobil menjadi tidak optimal lagi. 

0 Response to "Mengenal Kabel Otomotif ( Wiring Harness )"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel