Fungsi Dan Konstruksi Propeller Shaft ( Poros Penggerak )

Pada kendaraan dengan mesin di depan dan penggerak di belakang, menggunakan propeller shaft untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differential. Pada umumnya, unit transmisi dipasang pada chassis frame ( rangka )  dan juga  mesin. Tranmsisi   mereduksi putaran dari mesin  dan menyalurkan ke poros penggerak ( propeller shaft ). 

Posisi drive shaft akan relative bervariasi ke unit transmisi, ini menyebabkan flexible ke dalam frame dan flexible pada spring ( suspensi )  yang dihasilkan dari pembebanan dan menerima goncangan roda belakang.

Universal joint dan slip joint dipasang pada propeller shaft untuk merubah panjang dan sudut yang relatif ke unit transmisi dan unit differential.

Persyaratan yang diperlukan pada propeller shaft adalah sebagai berikut : 

  1. Kekuatan yang cukup tinggi untuk memenuhi persyaratan dalam pembuatan.
  2. Harus tanpa menghasilkan getaran dan bunyi ketika posisi propeller shaft relative ke unit transmisi dan unit differential berubah.
  3. Harus dilengkapi dengan universal joint dan slip joint untuk mengkompensasikan perubahan jarak dan sudut antara unit transmission dan unit differential.
  4. Harus sempurna dalam dynamic dan static balance.

Konstruksi Propeller Shaft

konstruksi propeller shaft

Selain bus dengan mesin dibelakang, semua roda penggerak truck, dan lain-lain, dimana panjang
propeller shaft yang digunakan sangat terbatas. Umumnya kendaraan dirancang menggunakan propeller
shaft yang terbuat dari tabung baja. 

Sebagian besar  propeller shaft dibuat dengan tabung baja yang mempunyai ketahanan puntir yang relative tinggi terhadap perbandingan beban dan mempunyai ketahanan terhadap kebengkokan yang sempurna untuk mengimbangi kerjanya pada kecepatan tinggi. 

Propeller shaft akan lebih baik terbuat dari carbon steel dengan berisikan carbon berkisar antara 0.25 ~
0.35 % dan dilas dengan las listrik. Tabung baja mempunyai dinding tipis bebas dari variasi dalam
ketebalan adalah normal digunakan dalam pembuatan propeller shaft.

Dalam merancang sebuah propeller shaft, torsi maksimum dibuat untuk mengubungkan dengan transmisi pada gigi rendah harus diperhitungkan untuk menentukan kapasitas torsi, torsi tambahan diperlukan pada propeller shaft ketika mengerem, harus juga mengambil pertimbangan dalam merancang propeller shaft yang menjadi satu dnegan parking brake. 

Faktor tambahan untuk menentukan kekuatan, getaran alami pada proipeller shaft juga diperhitungkan untuk keluar gambaran kecepatan putaran kritis.

Propeller shaft adalah poros penggerak yang meneruskan tenaga mesin dari transmisi yang dipasang
pada frame, ke drive shaft yang bergerak dengan suspension spring. Untuk alasan ini, propeller shaft
tidak dihubungkan secara langsung dengan transmission unit dan reduksi gear tetapi dilengkapi dengan
universal joint dan spline untuk mengkompensasi panjang yang bervariasi.

Pada kendaraan dengan final gear dan differential gear yang dipasang secara rigid pada frame seperti
pada kasus rear axle dengan suspensi independent, posisi propeller shaft berubah-ubah pada transmisi
unit perubahannya hanya sedikit, tetapi juga rata, propeller shaft dibuat spline dan dilengkapi dengan
universal joint untuk mengatasi dimensional error dalam kerjanya dan ketidak seimbangan yang dihasilkan dari aksi kelenturan frame.

Sebuah propeller shaft yang terlalu panjang adalah berbahaya seperti sedikit defleksi atau bengkok akan
menimbulkan getaran yang serius, dimana dapat diperkecil dengan menambah diameter propeller shaft.
Untuk menghilangkan kebutuhan diameter shaft yang besar, panjang propeller shaft secara normal
dibagi ke dalam dua bagian dan intermediate part yang ditopang dengan sebuah bearing.

Propeller shaft tipe split secara umum digunakan pada truck besar (heavy-duty truck) dan bus dengan
wheel base panjang, dan truck berukuran sedang (medium truck) dan kendaraan penumpang yang
dilengkapi dengan propeller shaft yang konstruksinya integral. 

Diillustrasikan pada gambar di atas adalah propeller shaft dibuat secara integral dihubungkan dengan
universal joint pada kedua ujungnya. Propeller shaft terdiri atas sebuah tabung baja tipis dengan salah
satu ujungnya spline ke universal joint dan ujung lainnya di las secara langsung ke universal joint.
Seperti ditunjukkan pada gambar di atas, intermediate part ditopang dengan self-aligning ball bearing
dan dihubungkan ke frame melalui damper rubber. 

Universal Joint Propeller Shaft

universal joint propeller shaft


Tipe joint ini secara umum banyak digunakan dan typical joint tipe ini digambarkan pada gambar di
samping. Hook joint terdiri atas sepasang fork dan sebuah spider. 

Spider dan fork dipasang pada posisi dengan menggunakan bushing atau needle roller bearing. Untuk sarana pembongkaran, fork terpisah dengan bearing atau bearing terpasang dengan tersusun untuk ditarik.

0 Response to "Fungsi Dan Konstruksi Propeller Shaft ( Poros Penggerak )"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel