Mengenal Desain W Enggine Dan Kelebihannya

mengenal W enggine dan kelebihannya

lksotomotif.com - Salah satu ujung tombak tenaga pada setiap kendaraan adalah mesinnya. Mesin setiap kendaraan memiliki desain yang berbeda - beda. Secara umum desain mesin dibedakan berdasarkan bentuk blok mesin. 

Saat ini desain susunan silinder mesin yang umum digunakan adalah jenis  in line enggine ( satu garis ), sedangkan diurutan selanjutnya adalah V enggine dan Boxer enggine. Namun ternyata ada jenis blok mesin lain yang kurang terkenal dan digunakan oleh pabrikan mobil hingga saat ini. Adapun jenis belok mesin tersebut yaitu W enggine. 

Mesin W adalah mesin empat langkah pembakaran internal seperti pada mesin umumnya. Mesin  W didesain  berhubungan dengan konfigurasi piston. Sama seperti mesin inline dan V, ini adalah jenis mesin lain yang digunakan pada kendaraan. 

Mesin ini memiliki tiga atau empat lubang dilinder dalam setiap barisnya. Setiap piston terhubung pada poros engkol yang sama ( hanya menggunakan satu poros engkol ). Jika dilihat dari depan, mesin ini akan membentuk konfogurasi huruf  W dan inilah yang menjadi cikal bakal mengapa mesin ini disebut mesin W.

Secara visual mesin W berbentuk seperti mesin V dengan postur yang lebih besar dan gemuk. W juga bisa diartikan sebagai gabungan ( dua ) V. Jadi memang secara mekanisme kerja, kedua jenis mesin ini memiliki kemiripan. 

Desain Mesin W

desain W enggine


Pada intinya bahwa  mesin W  adalah gabungan dua tipe mesin V dengan  sudut yang lebih kecil dan memiliki   poros engkol yang sama untuk semua pistonnya. Pada mesin V biasa, sudut antara  'V' adalah sekitar 60 hingga 90 derajat. Namun, V di mesin 'W' sekitar 15 derajat. Jadi, Anda tidak dapat melihat pemisahan antara setiap blok dari sudut yang kecil. Beberapa mesin tipe 'W' yang populer sangat besar. Namun, mesin ini biasanya lebih pendek dan lebih lebar dibandingkan dengan tipe 'V'.

cara kerja W Enggine

Karena memiliki sudut yang kecil antara setiap 'V', maka ini memungkinkan dengan membentuk blok pada masing - masing kepala silinder. Selain itu pada setiap baris silindernya memiliki chamshaft yang terpisah. Jelas ini sangat mirip dengan tipe mesin V. Dan perbedaannya adalah pada susunan silindernya di satu sisi yang tidak berhadapan langsung, mereka menggunakan pola zig-zag.

Aplikasi Mesin W

Mesin ini hadir dalam berbagai konfigurasi , mulai  dari W3 hingga W30. Mesin W3 adalah mesin  3-silinder dirancang untuk penggunaan sepeda motor, sedangkan W30 digunakan di mobil tempur Tank. Namun, kendaraan otomotif umumnya menggunakan konfigurasi mesin W6 hingga W24.  

Tujuan desain mesin W adalah untuk lebih memadatkan motor tipe V yang lebih besar dan  menghemat ruang.  Sebagai contoh adalah  mesin Audi A8 6000 CC  12 silinder dan Bugatti Veyron mesin 8000 CC 16 silinder, keduanya adalah yang  besar. Namun, ternyata kedua mesin mereka hanya menempati lebih sedikit ruang dengan  menggunakan pengaturan W. 

mesin W 12 Audi
Mesin W 12 Audi

mesin W 16 Bugatti Veyron
Mesin W 16 Bugatti

Misalnya, Audi A8 6000 CC dengan mesin W-12, jelas ini  lebih kecil dari motor V-12 6000 CC yang digunakan di mobil merek lain. Memang  W-12 secara bentuk bisa sedikit lebih lebar dari motor V-12 standar. Namun, itu lebih kecil  dan pas dan  nyaman di ruang mesin. 

Contoh lain adalah Volkswagen, pertama kali mengembangkan mesin 'W' hanya untuk mobil balapnya. Namun seiring perkmebanga, mereka   memutuskan untuk menggunakannya mesin W untuk  kendaraan berpenumpang. 

Mesin konfigurasi W selalu terbukti lebih memiliki banyak kelebihan. Ini memberikan lebih banyak ruang untuk menampung komponen all-wheel-drive di bawah kap mesin daripada mesin V dengan kapasitas yang sama. 

0 Response to "Mengenal Desain W Enggine Dan Kelebihannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel