Trend Baru Rental Mobil Masyarakat Jepang, Diluar Prediksi Orang Indonesia



Kebanyakan kita sebagai warga Indonesia jika mendengar rental mobil maka sudah jelas mobil akan digunakan untuk melakukan  perjalanan. Baik  itu untuk perjalanan keluarga, sahabat, mengantar barang dan keperluan lain - lain yang memang kita membutuhkan kendaraan tersebut untuk berpindah sari satu tempat ke tempat lain. 

Jadi, sudah pasti mobil tersebut menempuh jarak sesuai dengan perjalanan kita dan ini akan tercatat di odometer pada panel instrumen mobil tersebut. Bagi yang masih bingung perbedaan speedometer dengan odometer silahkan baca Perbedaan speedometer, odometer dan RPM.

Baru - baru ini ada sebuah trand baru di masyarakat Jepang yang bagi orang Indonesia itu tidak lajim ketika merental mobil. Jadi ternyata, ketika masyarakat Jepang sudah selesai rental mobil dan mengembalikan kepada pemiliknya ternyata odometer tidak bertambah. Ya benar, Anda tidak salah dan memang mobil tidak digunakan untuk perjalanan. Lantas untuk apa ? 

Dilansir dari Asahi.com, menuliskan bahwa salah satu layanan rental mobil  Orix Auto Corp tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan pelanggan  dengan mobil sewaannya.

budaya rental mobil di Jepang yang aneh


Layanan  dengan 230.000 pengguna terdaftar, menyadari sekitar musim panas 2018 bahwa beberapa orang yang menyewa kendaraan tidak pernah benar-benar mengendarainya.

Orix memeriksa catatan jarak tempuhnya setelah ditanya tentang masalah tersebut oleh outlet media dan menemukan beberapa persen dari kendaraan sewaannya "tidak menempuh jarak." Satu-satunya hal yang dapat kami katakan adalah bahwa data menunjukkan sejumlah orang menyewa mobil tanpa mengendarainya.

Layanan penyewaan  mobil lainnya juga melaporkan bahwa kendaraan dikembalikan dengan jarak tempuh yang rendah dan melakukan survei terhadap pelanggan dengan harapan dapat memecahkan misteri tersebut.

Salah satu responden survei perusahaan mengatakan mereka menyewa kendaraan untuk tidur siang atau digunakan untuk ruang kerja. Mereka juga menggunakan mobil tersebut untuk menyimpan tas dan barang-barang pribadi lainnya  ketika loker koin di area lokasi kerjanya sudah penuh. 

Setelah Gempa Bumi dan Tsunami Besar Jepang Timur 2011, mobil sewaan juga digunakan untuk mengisi ulang ponsel.

Selain itu, mereka  menyewa mobil hanya untuk sekedar makan makanan kotak yang  beli di sebuah toko karena  tidak bisa menemukan tempat lain untuk makan siang. 

Sebelum trend ini merebak, mereka memilih warnet sebagai tempat istirahat tidur siang, dan kini mereka memilih menyewa mobil untuk melakukan itu karena harga sewa warnet dengan mobil   juga relatif sama. 

Pelanggan dapat memesan kendaraan selama 24 jam sehari di ponsel pintar mereka untuk segera digunakan. Biayanya pun  sekitar 400 yen ( 52.000 rupiah ) untuk digunakan   selama 30 menit dan mereka dapat langsung mengambil mobil sewaan  di salah satu dari lebih dari 12.000 tempat parkir perusahaan di seluruh Jepang.

Sejumlah besar responden mengatakan mereka tidur atau beristirahat di kendaraan, diikuti oleh pelanggan yang mengatakan mereka menggunakan mobil sebagai tempat untuk berbicara dengan teman, keluarga dan klien bisnis di telepon.

0 Response to "Trend Baru Rental Mobil Masyarakat Jepang, Diluar Prediksi Orang Indonesia "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel