Mengenal Teknologi Electrochmic Rear Mirror Yang Digunakan Pada Toyota Fortuner 2020



Toyota Fortuner Facelift 2020 telah resmi meluncur untuk perta kalinya pada kamis (4/6/2020 ) di Thailand. Peluncuran yang dilakukan oleh Toyota Motor Thailand Company Limited tersebut juga mengenalkan Toyota Hilux, sebagaimana yang kita ketahui bahwa keduanya merupakan mobil dengan satu flatform yang berbeda segmen. Fortuner pada segmen SUV, sedangkan Hilux pada segmen mobil Pick Up.

SUV unggulan Toyota ini   diluncurkan dengan  dua varian yaitu standar dan Legender untuk varian tertingginya. Untuk menunjang kenyamanan, 16 fitur terbaru disematkan pada Totoya Portuner 2020.  Salah satu fitur yang disematkan yaitu teknologi Electrochmic Mirror ( EC Mirror ). Teknologi ini juga dikenal dengan nama Auto Dimming Rear Mirror, tidak ada yang berbeda hanya setiap pabrikan saja yang memberi nama berbeda - beda. Apakah Anda sudah mengetahui teknologi tersebut ?


A. Mengenal Teknologi Electrochmic Rear Mirror

teknologi Electrochmic mirror


Visibilitas pengemudi sangat menentukan keselamatan berkendara, dimana ini menjadi pekerjaan rumah bagi setiap pabrikan otomotif di dunia. Mengemudi pada malam hari beresiko benar terganggu oleh sinar pancaran cahaya dari depan dan dari belakang.

Sinar lampu dari mobil yang dibelakang terkadang sangat mengganggu, ini  karena sinar tersebut memantul pada kaca yang terdapat di ruang kabin. Sangat menyilaukan dan mengganggu visibilitas pengemudi untuk fokus pada area depan. Selain itu, ini mengakibatkan efek blindspot dalam penglihatan, bahkan setelah mobil dimatikan.

Apakah masalah sudah selesai ? ternyata belum. Dampak paling berbahaya dari pantulan sinar yang mengenai pengemudi akan mengakibatkan efek Troxler ( Troxler Effect ). Menurut Gentex, sebuah perusahaan yang memproduksi kaca spion peredupan otomatis, efek Troxler dapat mengurangi waktu reaksi pengemudi sebanyak 1,4 detik. Bayangkan jika mobil yang melaju dengan kecepatan 100 km / jam, maka itu sama artinya mobil akan menempuh jarak 37,5 m pada saat itu. Dan kita tidak mengetahui apa yang terjadi.

Dibuatlah sebuah terobosan bagaimana menciptakan kaca ruang kabin  walaupun terkena pancaran sinar dari arah belakang namun tetap tidak memantulkan cahaya. Dan teknologi tersebut bernama Electrochmic Mirror ( EC Mirror ) / Auto Dimming Rear Mirror.
teknologi cermin auto dimming pada mobil
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, bahwa kaca non auto dimming begitu besar memantulkan cahaya. Berbeda dengan auto diming yang dapat meredam pantulan cahaya, sehingga ini sangat nyaman bagi pengemudi. Tidak mengganggu penglihatan dan dapat mengetahui apa yang terjadi dibelakang mobil.

B. Cara Kerja Teknologi Electrochmic Rear Mirror

cara kerja teknologi cermin auto dimming pada mobil

Jadi, bagaimana cara kerja kaca  Electrochmic Rear Mirror ( kaca peredupan otomatis ) ? sebenarnya dari ukuran dan bobot komponen kacanya ini memberitahu banyak hal, yang mana sebenarnya banyak porses yang terjadi dibelakang permukaan kaca tersebut.

Cermin akan menjadi gelap ketika cahaya nemabraknya, ini bisa terjadi berkat elektrokromisme ( inilah cikal bakal mengapa nama kaca tersebut adalah Electrochmic ). Bahan elektrokromik berubah warna saat dialiri   arus listrik. Tegangan yang dikirim ke komponen tersebut akan mengakibatkan warnanya menjadi gelap. Kirim tegangan melalui itu, dan itu menjadi gelap.

komponen pada   cermin auto dimming pada mobil

Sedangkan saat tergangan tidak ada ( lepas ),  itu akan kembali menjadi lebih terang. Ini sebagian besar merupakan reaksi kimia yang dimulai dengan menambah listrik. Dengan bahan elektrokromik yang ditambahkan ke cermin peredupan otomatis, tegangan listrik mengubah cara ia menyerap dan memantulkan cahaya.

Redupan yang terjadi pada kaca tersebut akan menyesuaiakan dengan tingkat cahaya yang masuk dari arah depan ( pancaran lampu mobil dari arah berlawanan ). Jadi, dia bekerja otomatis yang bekerja sesuai dengan kondisi.

Cermin peredupan otomatis biasanya memiliki seperangkat kamera atau sensor ( photodetektor berbasis foto dioda) dengan  semikonduktor yang peka cahaya dimana ia  yang mengubah cahaya menjadi arus.

Sensor-sensor ini melekat pada mikroprosesor yang dapat mendeteksi silau dari lampu depan dan mengirimkan muatan melalui bahan elektrokromik untuk merespons masukan ini. Seperti disebutkan, sistem merespons jumlah cahaya yang ada. Semakin intens silau, semakin banyak cermin akan gelap.

Cermin itu sendiri terdiri dari dua lapisan kaca yang dipisahkan oleh  lapisan gel di antara keduanya.  Disitulah  tempat bahan elektrokromik ditempatkan.


Apakah kehebatannya sudah cukup sampai sisitu ? ternyata tidak. Ketika penumpang dibelakang menghalangi pandangan pengemudi untuk melihat ke bagian belakang, kaca ini bisa diubah menjadi kamera dengan menekan tombol yang ada.

Jelas, ini akan memberikan kemudahan bagi pengemudi untuk melihat lebih leluasa pada area belakang mobil tanpa harus memalingkan kepala atau harus keluar dari mobil.

C. Kelebihan  Teknologi Electrochmic Rear Mirror

Adapun kelebihan teknologi electrochmic rear mirror adalah sebagai beriktu :

  1. Tidak perlu menyesuaikan kaca  secara manual untuk mengemudi di malam hari
  2. Teknologi peredupan otomatis memastikan jumlah peredupan yang tepat setiap saat
  3. Pandangan yang lebih jelas daripada apa yang mungkin dilakukan dengan teknologi kaca spion konvensional
Seperti yang Anda ketahui, opsi untuk mengganti kaca konvesional dengan electrochimc rear mirror mungkin patut anda pertimbangkan. Kaca ini tersedia dalam bentuk aftermarket yang bisa dipasang pada  mobil kesanyangan Anda.

0 Response to "Mengenal Teknologi Electrochmic Rear Mirror Yang Digunakan Pada Toyota Fortuner 2020"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel