Kelemahan Sistem Pendingin Hyundai I10 Penyebab Utama Overheat

lksotomotif.com - Hyundai i10 dikenal sebagai mobil mungil yang lincah dan irit bahan bakar, sangat cocok untuk penggunaan harian di perkotaan. Namun, seperti mobil lainnya, Hyundai i10 tetap perlu perawatan rutin agar tidak mengalami gangguan serius, salah satunya adalah overheat atau mesin terlalu panas.

Hyundai i10 adalah mobil hatchback kompak buatan Korea Selatan yang sudah beredar di banyak negara, termasuk di Indonesia. Mesin kecil, desain praktis, dan konsumsi bahan bakar yang efisien menjadikan i10 sebagai pilihan ideal bagi pengemudi pemula hingga keluarga kecil. 

Namun, karena dimensinya yang kecil dan sistem pendingin yang kompak, i10 juga rentan mengalami overheat jika tidak dirawat dengan benar.

Overheat terjadi saat suhu mesin melebihi batas normal operasional, pada Hyundai i10 suhu kerja mesin berada pada kisaran 75 sampai 105 derajat Celcius. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada mesin, seperti kepala silinder melengkung, gasket bocor, bahkan mogok di jalan.

Penyebab Umum Overheat Pada Hyundai i10

Beberap hal yang menyebabkan hyundai i10 mengalami overheat, diantaranya sebagai berikut :

1. Radiator kotor atau tersumbat

Kotoran atau kerak bisa menghambat aliran air pendingin, membuat pendinginan tidak maksimal.

2. Air radiator kurang atau habis

Mobil harus selalu memiliki cairan pendingin yang cukup. Kebocoran atau penguapan bisa membuat air habis tanpa disadari.

3. Kipas radiator tidak berfungsi

Hyundai i10 menggunakan kipas elektrik. Jika motor kipas, relay, atau sensor suhu rusak, kipas tidak akan menyala dan mesin akan cepat panas saat diam.

4. Thermostat macet tertutup

Komponen ini mengatur aliran air pendingin. Jika macet, air tidak bersirkulasi dan suhu mesin akan melonjak.

5. Tutup radiator bermasalah

Tutup yang aus bisa menyebabkan tekanan sistem pendingin turun, mengganggu kinerja pendinginan.

Kelemahan Sistem Pendingin Hyundai i10

Beberapa komponen sistem pendingin hyundai i10 terbuat dari material plastik. Diantaranya komponen dibawah ini, yang mana ini menjadi penyebab utama sistem pendingin mengalami kebocoran. 

1. Saluran waterpump

Waterpump akan mengalirkan air dan masuk ke saluran pada nomor 1. Posisinya yang lasung menempel pada bagian dinding blok silinder mengakibatkan  jarang air akan merembes dari celah ini. Rembesan ini akan sangat sulit diketahui oleh pemilik karena posisinya yang benar - benar di belakang mesin dan lokasinya yang sempit. Selain itu rembesan ini juga tidak akan meneteskan air, sebab air rembesan akan menguap karena suhu panas pada mesin. 

2. Rumah Thermostat

Rumah thermostat menyatu dengan materai plastik, namun demikian rembesan juga sering terjadi dari celah - celah ini.

3. Tutup Housing sensor Air

Dibanding dua bagian diatas, komponen ini lebih mudah untuk diketahui apakah terjadi rembesan atau kebocoran oleh pemilik karena posisinya berada disamping mesin dan mudah terlihat. bentuknya yang seperti tutup gas LPG. Pernah  kasus yang penulis temukan, komponen ini akan pecah dan terlepas. Bentuknya seperti ada penutup, namun secara konstruksi sudah menyatu. Jika sudah retak atau pecah tidak disarankan untuk diperbaiki. 

 

Seperti yang terlihat pada gambar diatas, penulis pernah mendapati bahwa komponen tutup housing sensor sebelumnya telah diperbaiki dengan cara dilem dan diikat menggunakan kawat oleh mekanik yang menangai sebelumnya. Namun setelah dipakai 1 bulan, komponen tersebut kembali rusak. Cara ini sangat tidak dianjurkan karena tidak akan menyelesaikan masalah. Mengganti dengan komponen yang baru adalah sulusi paling tepat.

4. Housin Sensor Air

Sama seperti komponen no 1, pada komponen ini juga rawan rembesan. Sepengalaman penulis, pada saat membeli part yang baru, part tersebut tidak dilengkapi dengan packing. Sehingga disarankan untuk menambahkan bahan packing dan sealer saat pemasangan. Pernah penulis coba pasang tanpa packing, hasil masih rembes. 

Mencegah Hyundai i10 Agar Tidak Overheat

Agar Hyundai i10 tetap aman dari risiko overheat, lakukan langkah-langkah berikut:

• Cek air radiator dan coolant secara rutin
• Pastikan kipas radiator menyala saat suhu mesin naik
• Bersihkan radiator dan lakukan flushing setiap ±20.000 km
• Periksa kondisi thermostat, selang, dan tutup radiator
• Gunakan coolant yang sesuai standar, hindari hanya pakai air biasa

Share this post