Cara Menyetel Derajat Pengapian Konvensional Menggunakan Timing Light ( Lampu Timing )




Pada sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan distributor dan platina membutuhkan perawatan yang ektra. Ini karena mekanisme tersebut cenderung dapat berubah - ubah karena waktu pemakaian yang sudah lama.

Salah satu perubahan yang sering terjadi adalah sudut pengapian, yang mana ini akan berakibat pada waktu percikan busi pada ruang bakar yang kurang tepat. Efeknya akan terasa pada suara mesin yang tidak normal serta tenaga yang dikeluarkan tidak maksimal.

Cara yang umum digunakan untuk menyetel derajat pengapian konvensional adalah dengan melihat sudut pengapian menggunakan timing light dan menyetelnya.


Menyetel Derajat Pengapian Konvensional


Berikut ini adalah langkah - langkah cara menyetel derajat pengapian konvensional menggunakan timing light ( lampu timing ).

  • Pasang lampu timing dan takhometer
  • Setel putaran idle
  • Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli atau roda gaya. Jika tanda saat pengapian kotor, bersihkan terlebih dahulu.
  • Apabila saat pengapian tidak tepat, setel saat pengapian dengan cara kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan. Kemudian putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrup pengikat distributor kembali.
  • Kontrol saat pengapian kembali. Kemudian kontrol juga dengan melepas slang vakum dari distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapian dengan dan tanpa slang vakum, berarti penyetelan karburator salah, atau slang vakum pada karburator disambung salah.

Nilai Derajat Pengapian Yang Benar

Jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus ditepatkan pada posisi “OFF” atau 0. Saat pengapian dalam idle biasanya 5  derajat  sampai 10 derajat poros engkol  sebelum TMA. 

Penyetelan saat pengapian kebanyakan harus pada putaran idle yang seharusnya. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat pengapian akan otomatis dimajukan oleh sistem advans pengapian, akibatnya penyetelan  menjadi salah.

Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6 silinder 600-750 rpm. Pada beberapa kendaraan-kendaraan buatan Jerman, Italia, kadang-kadang penyetelan saat pengapian tidak pada putaran idle, lihat cara menyetel saat pengapian dalam Modul manual. Saat pengapian
perlu dikontrol setiap 10.000km. 

Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor (Toyota), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. 


Penomoran Silinder Pada Motor

Mekanik harus mengerti nomor urut silinder pada motor. Hal ini diperlukan misalnya untuk menentukan urutan pengapian / Firing Order, memasang kabel busi, menyetel katup, memasang lampu timing pada silinder nomor 1. Standar internasional tentang penomoran silinder tidak ada, tetapi pada umumnya penomoran silinder sebagai berikut :

1. Motor Sebaris 

Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam.

2. Motor Bentuk V 

Biasanya silinder-silindernya diberi nomor pada saluran masuk (intake manifold) Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Nomor silinder selanjutnya dihitung berurutan setelah silinder 1 dan urutan deretan silinder pada sisi lainnya juga dihitung dari silinder yang bersebelahan dengan silinder 1.

3. Motor “Boxer” 

Biasanya silinder-silindernya diberi nomor. Penomoran silindernya seperti pada
motor bentuk V.

Tanda Pengapian 

Tanda pengapian ada bermacam-macam : terletak pada puli atau pada roda gaya dan dengan memakai angka atau hanya tanda.

1.Satu tanda (pada roda gaya atau puli)

satu tanda sudut pengapian

Kalau ada hanya satu tanda (pada roda gaya atau puli), tanda tersebut menunjukkan tanda saat pengapian, bukan tanda TMA.

2.Dua tanda (pada roda gaya atau puli)

dua tanda sudut pengapian

Untuk menentukan tanda saat pengapian, lihat arah putaran motor. Tanda yang paling depan
(dalam arah putaran motor) adalah tanda saat pengapian, tanda berikutnya adalah tanda TMA.

3.Tiga tanda (pada roda gaya atau puli)

tiga tanda sudut pengapian

Tanda pertama (dalam arah putaran motor) adalah tanda untuk mengontrol advans
sentrifugal maksimum. Tanda kedua adalah tanda saat pengapian, dan tanda ketiga adalah tanda TMA.



0 Response to "Cara Menyetel Derajat Pengapian Konvensional Menggunakan Timing Light ( Lampu Timing ) "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel