Cara membedakan Kerusakan Baterai Dengan Alternator

lksotomotif.com - Sering kali kerusakan pada baterai dan alternator sulit dibedakan oleh para pengguna awam. Kesalahan dari analisa ini akan mengakibatkan kerugian yang besar karena pengguna akan membeli part yang seharusnya tidak perlu diganti. 

Misalkan dalam analisa awal kerusakan yang terjadi adalah baterai, dan pengguna langsung membeli baterai. Setelah dipakai dalam satu atau dua hari mesin kembali tidak bisa distater. Ini adalah awal dari kerugian yang akan ditanggung oleh pemilik.

Alternator adalah komponen yang berfungsi menghasilkan tegangan listrik pada saat mesin bekerja. Alternator akan mensuplai tegangan dari tegangan output sebesar 13.8 volt sampai 14.8 volt. Tegangan ini akan disalurkan ke seluruh sistem kelistrikan pada mobil sesuai dengan kondisi pada saat itu. 

Baterai sebagai sumber tegangan awal pada saat mesin tidak bekerja. Namun baterai berubah fungsi saat mesin bekerja. Ia akan berfungsi menyimpan tegangan yang dibagikan oleh alternator sehingga tegangan pada baterai tidak cepat habis ( drop ). 

Cara membedakan kerusakan pada baterai dan alternator pada mobil


Berikut ini adalah cara membedakan kerusakan pada alternator atau baterai.

1. Kerusakan Pada Alternator

Seperti yang telah kami jelaskan diatas bahwa fungsi alternator adalah menghasillan tegangan listrik. Jika alternator rusak maka tidak ada suply tegangan ke baterai. Pada kondisi ini barerai akan bekerja sendirian dan pada waktu tertentu baterai akan kehabisan tegangan dan suply ke komponen kelistrikan pada mobil akan mati. 

Ciri - ciri kerusakan pada alternator mobil yaitu mesin mobil akan secara  tiba - tiba mati saat mobil sedang berjalan ataupun mobil sedang berhenti. Ciri lainnya yaitu mengukur tegangan baterai saat mesin berputar, tenganan pada baterai harus berada pada kisaran nilai 13.8 volt - 14.8 volt. Jika nilainya kurang dari 13.8 volt maka disimpulkan alternator tidak mengeluarkan tegangan listrik. Ciri lain kerusakan pada alternator mobil yaitu logo baterai pada dasbord akan menyala. 


2. Kerusakan Pada Baterai

Baterai berperan sebagai penyimpan tegangan saat mesin berputar, suply tegangan listrik ke komponen kelistrikan pada kondisi mesin hidup disuplai dari baterai dan juga alternator pada kondisi tertentu. Kerusakan pada baterai mobil ditandai dengan mobil sulit distater. 

Saat baterai rusak dan kondisi mobil masih melaju, ini akan aman - aman saja. Mesin tidak akan mati secara mendadak seperti kerusakan pada alternator, ini karena pada kondisi ini sistem kelistrikan masih dapat suply tegangan dari alternator. 

Nah pada saat mesin mati dan akan dihidupkan maka disinilah masalah nya, baterai sebagai sumber tegangan awal tidak dapat mesuplai tegangan ke motor stater dan mesin menjadi sulit untuk dihidupkan. 

Kesimpulan
  • Kerusakan alternator menyebabkan mesin mati mendadak
  • Kerusakan baterai menyebabkan mesin sulit distater


0 Response to "Cara membedakan Kerusakan Baterai Dengan Alternator"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel