Teori Dasar Penggerak Roda 4WD ( Four Wheel Drive )






Tenaga mesin memungkinkan sebuah mobil dapat bergerak dan terus berjalan.  Untuk mengubah tenaga mesin menjadi gaya gerak maka diperlukan   traksi ( gaya gesek / gaya tarik) yang cukup. Tenaga tarik / traksi adalah hambatan atau gesekan yang terjadi antara masing -  masing roda dengan permukaan tanah.  Pada mobil berpenggerak 2WD ( two wheel drive ) tenaga tarik hanya terjadi pada 2 roda saja, bisa roda depan saja atau roda belakang saja.  Sedangkan dua roda yang lainnya, juga sama menerima tenaga tarik, namun mereka hanya menggelinding saja. Contohnya pada mobil berpenggerak roda belakang, maka fungsi kedua roda didepannya adalah  digunakan untuk mengemudikan mobil ( mengarahkan jalannya kendaraan).

Jika torsi yang lebih besar diberikan melebihi traksi yang ada, kedua roda akan kehilangan cengkeramannya dan mulai spinning / slip.  Jadi, jika diperlukan torsi atau tenaga yang lebih besar untuk membawa lebih banyak beban atau untuk mempercepat mobil, maka diperlukan tenaga tarik / traction yang lebih banyak.  Hal itu dapat diperoleh dengan cara memasang ban yang lebih besar dengan footprint yang lebih besar pula atau menyebarkan sebagian torsi ke dua roda yang lainnya (4WD) dan memanfaatkan tenaga tarik mereka sebaik mungkin.

Jadi, tenaga pada mobil berpenggerak 2WD dibagi ke 2 buah roda dan tenaga tarik dari dua roda tersebut harus mensupport tenaga mesin dimana masing masing roda menanggung 50% dari torsi yang ada ( total torsi 100% dibagi 2 ). 

Sedangkan tenaga pada mobil 4WD dibagi merata ke empat roda.  Dalam 4WD tenaga tarik pada masing masing roda hanya menanggung 25% ( total torsi 100% dibagi 2 ) dari torsi yang diciptakan oleh mesin, transmisi, transfer case, dan sumbu.

Karena pada mobil 4WD masing-masing roda menanggung beban torsi yang lebih kecil (25% bukan 50%), akan lebih kecil kemungkinan roda kehilangan cengkeramanannya ( meminimalisir terjadinya slip). 

Itulah mengapa  sebuah mobil 4WD dapat mendaki pada tingkatan yang lebih curam dari pada mobil 2WD.  Sebab pada kondisi menanjak, mobil memerlukan lebih banyak torsi dibanding pada jalan yang rata, dan hal ini hanya dapat berlangsung jika  torsi disebarkan ke 4 roda, bukan 2 roda, dan pada  traction yang mencukupi.

Kondisi ini terjadi jika kesemua roda mobil ada pada permukaan tanah yang sama dan menerima torsi sebesar 25%. Namun, jika salah satu roda berada pada permukaan tanah yang licin, maka traksi yang terjadi pada roda tersebut lebih kecil dibanding roda yang lainnya.


Secara umum fungsi dari 4WD ( Four Wheel Drive ) adalah sebagai berikut :
- 4WD berguna untuk mendapatkan stabilitas gerakan dan pengarahan mobil.
- 4WD tidak membantu mobil untuk berjalan lebih kencang.
- 4WD tidak membantu untuk menghentikan mobil.

Roda dengan traksi yang lebih kecil otomatis akan mendapatkan torsi yang lebih besar dari 25%, sedangkan roda dengan traksi yang lebih besar akan menerima torsi yang lebih kecil. Sedangkan roda yang  yang terkunci hanya akan menerima torsi yang lebih kecil atau tidak sama sekali sehingga ini tidak dapat menjaga movil untuk tetap berjalan. Atas dasar itulah, 4WD diciptakan yang berguna untuk memanfaatkan traksi dari semua roda guna membawa beban lebih berat atau berjalan pada permukaan jalan dengan traksi yang kecil  ( jalan licin ).

Pengunci gardan dan control traction yang berbeda diciptakan untuk mengantisipasi perbedaan intensitas dari Torsi yang tidak berguna pada roda dengan traction kecil atau tanpa traction.  Semua sumbu / poros kemudi harus mempunyai gardan/diferensial untuk memungkinkan berbelok, jadi dapat memberikan lebih banyak rpm dan torsi ya untuk roda bagian luar dan rpm & torsi yang lebih kecil untuk roda bagian dalam saat berbelok.

0 Response to "Teori Dasar Penggerak Roda 4WD ( Four Wheel Drive ) "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel